Baca Berita

Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek Bertambah 2 Orang

Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengumumkan penambahan 2 pasien positif baru terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Trenggalek. Tepatnya di Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek laki laki berusia 47 tahun yang selanjutnya disebut pasien 08 dan wanita berusia 17 tahun di Desa Ngulungkulon Kecamatan Munjungan yang disebut pasien 09, Sabtu (30/5).

Adapun riwayat tertular atau indikasi perjalanan dari pasien 08 yang merupakan seorang karyawan di salah satu pabrik di Kabupaten Sidoarjo. Pada tanggal 14 Mei pasien 08 pulang dari Sidoarjo ke Sukosari kemudian Ketua RT melaporkan kedatangan pasien 08 ke bidan desa. Selanjutnya tim satgas covid Puskesmas Rejowinangun langsung melakukan edukasi.

Dimana pasien 08 ketika ditanya tidak ada keluhan menghimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 Hari menerapkan protokol kesehatan. Pada tanggal 15-16 pasien masih disiplin untuk di rumah saja kemudian pada tanggal 17 pasien sempat mendatangi salah satu toko swalayan di Desa Dawuhan bertemu dengan istri pemilik toko melakukan transaksi.

Kemudian Bidan Desa mendapat laporan warga jika pasien kemudian pada tanggal 18 Mei menunjukkan gejala batuk kemudian bidan melaporkan pada dokter puskesmas untuk melakukan teleconsulting melalui telepon dan menanyakan keluhan dan pasien 08 mengakui bahwa memang pernah atau memiliki riwayat perjalanan dari Sidoarjo.

Selanjutnya dilakukan rapid tes pada 18 Mei yang hasilnya masih non reaktif, selanjutnya pasien 08 atas keluhan batuk melakukan rawat jalan di rumah untuk disarankan melakukan rapid tes ulang satu minggu kemudian. Labih lanjut pada 23 Mei rapid tes kedua hasil reaktif dengan 26 Mei dilakukan swab yang hasilnya menunjukkan positif.

Pemerintah mengambil langkah pasien dipindahkan di isolasi di Asrama BKD dan dipantau perkembangan penyakitnya serta menerapkan isolasi di rumah bagi OTG pasien 08, yakni istri, anak, dan juga istri pemilik toko. Juga melakukan tracing lain termasuk karyawan toko serta menetapkan kawasan physical distancing dilokasi isolasi OTG.

"Otomatis untuk toko yang pernah dikunjungi pasien 08 untuk sementara wajib ditutup dan serta semua karyawan toko wajib isolasi mandiri di rumah masing-masing," tegas Bupati Arifin.

Sedangkan untuk pasien 09 yang berasal dari Desa Ngulungkulon Munjungan, pasien tersebut bekerja di salah satu pabrik di Surabaya. Pada 21 Mei pasien 09 pulang menggunakan travel yang berasal dari Panggul kemudian pada 22 Mei ayah pasien 09 menjemput dan langsung lapor ke satgas covid-19 Desa Ngulungkulon.

Tanggal 23 Mei tim tracing Puskesmas Munjungan melakukan tracing dan ditemukan rapid tes yang bersangkutan reaktif meskipun tidak ditemukan tanda klinis. Pada 26 Mei dilakukan spesimen swab di RSUD dr.Soedomo yang hasilnya positif.

Untuk pasien 09 Pemkab mengambil langkah dilakukan isolasi di Desa Ngulungkulon dan dipantau perkembangan penyakitnya karena sejak awal kesadaran masyarakat yang tinggi seperti ayah pasien 09 yang langsung melaporkan kepulangan putrinya.

Pemkab juga menerapkan isolasi di rumah bagi OTG pasien 09. Untuk tracing ada 10 kontak erat yang disinyalir menjadi OTG yaitu ayah, ibu, kakek, nenek yang berada di Ngulungkulon Munjungan, dan teman kerja 2 orang yang beralamat di Desa Ngrambingan Panggul, serta sopir travel dan penumpang diluar Trenggalek sebanyak 3 orang.

Untuk kontak erat yang berada di Trenggalek semua sudah dilakukan rapid tes dan menunjukkan hasil non reaktif.

"Dari kasus pasien 08 dan 09 ini menambah 2 pasien terkonfirmasi positif tetapi bisa kita simpulkan bahwa tidak ada transmisi lokal atau belum ada transmisi lokal di Kabupaten Trenggalek," ungkap Bupati.

Hal ini diperkuat oleh spesimen rapid tes yang sudah dilakukan, Pemkab sudah melakukan 1500 an rapid tes mendekati 2000 an. Beberapa diantaranya ada 3 kluster besar yang diuji yaitu klaster industri, pasar, dan juga pemudik.

Untuk kluster industri Bupati mengatakan sudah dilakukan rapid ke beberapa pabrik kurang lebih 439 sampel, dan ditemukan reaktif 3 dan hasil swab semua dinyatakan negatif. Bupati muda ini menegaskan tidak ada satupun pabrik yang ditutup karena kasus corona, namun demikian tetap menerapkan protokoler kesehatan sesuai standar new normal.

Untuk pasar sudah ada sudah ada 132 sampel dan semuanya dinyatakan non reaktif, sedangkan kluster pemudik dari 900 an sampek dinyatakan 2 positif yaitu pasien 08 dan pasien 09.

"Jadi seluruh masyarakat saya ingin menyampaikan bahwa di Kabupaten Trenggalek resiko terbesar covid-19 adalah dari pemudik yang masuk di Kabupaten Trenggalek. Untuk itu kita harus sadar diri mengurangi kegiatan berpindah tempat khususnya yang dari zona PSBB," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)