Baca Berita

Bangun Kesadaran Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona Pembkab Trenggalek Libatkan Tokoh Pemuka Agama dan Pimpinan Ormas Islam

Menindaklanjuti hasil rapat bersama Forkopimda pada Senin pagi, Pemkab Trenggalek kembali menggelar rapat koordinasi bersama para tokoh pemuka agama dan pimpinan ormas Islam di Trenggalek pada Senin malam (16/3). Dalam rapat kali ini Pemkab Trenggalek mengajak seluruh pihak termasuk pemuka agama dan ormas Islam untuk bersama-sama menghimbau kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya isolasi sosial secara mandiri guna mencegah penyebaran virus corona.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang memimpin rapat menuturkan bahwa langkah tersebut diambil mengingat dalam waktu dekat ini banyak sekali agenda keagamaan yang mengundang keramaian masa. Dimana virus corona ini juga memiliki potensi penyebaran yang tinggi dari satu orang kepada orang lain jika terdapat interaksi sosial yang salah satunya adalah pada saat keramaian masa. "Jadi itu tadi yang kita sampaikan beberapa hal termasuk kita sepakati bahwa besok seharusnya ada di Masjid Agung pengajian pun harus kita tunda, sehingga kami harap yang lain pun juga bisa memahami itu," tutur Bupati Nur Arifin.

Lebih lanjut untuk acara di Masjid Agung hanya Khotmil Quran yang tetap berjalan, pasalnya khotmil Quran hanya diikuti oleh masyarakat lokal dan tidak menimbulkan keramaian yang banyak. "Doa ini kan juga penting untuk kita memohon keselamatan jadi khotmil Quran nya tetap berlangsung sedang besok pengajian umumnya secara resmi kita nyatakan untuk diundur," ungkapnya.

Untuk menindaklanjuti sesuai dengan arahan Presiden dan Ibu Gubernur, Bupati muda ini juga mengatakan bahwa sudah saatnya kita kerja dari rumah, sudah saatnya kita ibadah, sudah saatnya kita belajar di rumah. "Kita tidak menutup atau me lockdown kabupaten atau kota atau negara ini tapi kita membatasi interaksi kita sebisa mungkin kalau tidak benar-benar perlu tidak benar-benar penting dikurangi untuk berkegiatan di luar atau bersinggungan dengan orang banyak sehingga memberi ruang kepada virus ini agar tidak menyebar secara cepat," jelasnya.

Dijelaskan oleh Bupati jika kita sering berada di tempat-tempat keramaian maka virus ini bisa dimungkinkan tertular dengan cepat. Akan tetapi kalau kita masing-masing terap berada di rumah maka tidak ada ruang bagi virus itu untuk menyebar ke tubuh tubuh yang lain, itu sebenarnya dasar berfikir yang ingin ditekankan Bupati guna menghindari penyebaran virus ini masuk ke Trenggalek.

"Dan kita minta Pak Kapolres tadi juga menghimbau harap ini jadi kesadaran, ini bukan bentuk larangan sebenarnya tapi bentuk movement bentuk kesadaran kedisiplinan bawa 14 hari ini kita harus benar-benar disiplin agar isolasi mandiri bisa berjalan dengan efektif," tegasnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan sampai saat ini Polres Trenggalek belum menemukan adanya para pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dalam momentum pencegahan corona di Trenggalek.

Semua harus menjaga pola hidup sehat dan kesehatan yang ada, gerakan yang hari ini kita bangun gerakan kesadaran. Kita sudah mengundang para Kyai untuk sadar bersama-sama untuk menghindari pertemuan-pertemuan (masa) yang ada.
"14 hari kedepan ini kita intens dan kita disiplinkan untuk disiplin hidup sehat," terang Kapolres Trenggalek.
"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Trenggalek, yang pertama jangan resah, yang kedua jangan khawatir. Waspada boleh, tapi kalau kita resah dan khawatir akan menimbulkan kepanikan. Kepanikan tidak menyelesaikan persoalan yang ada malah akan menambah persoalan yang baru," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)