Baca Berita

Perkuat Keamanan Siber, Dinas Kominfo Trenggalek Akan Bentuk CSIRT

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sosialisasikan Computer Security Insident Respon Team (CSIRT) kepada seluruh OPD lingkup Pemkab Trenggalek. Sosialisasi yang dibuka oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Gedung Bhawarasa tersebut sekaligus merekomendasikan untuk pembentukan CSIRT atau Tim Keamanan Siber Daerah yang ada di Kabupaten Trenggalek, Rabu (19/2). Kasubdit Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Daerah Wilayah I BSSN, Sriyanto, S.Sos, M.M yang diundang sebagai narasumber mengatakan salah satu tugas CSIRT yang digawangi BSSN adalah melakukan penanggulangan dan pemulihan ketika terjadi sebuah insiden siber. Akan tetapi tidak sebatas itu saja, CSIRT juga bertugas memberikan layanan khususnya kepada Pemerintah terkait dengan manajemen keamanan siber, mitigasi insiden, koordinasi, dan resolusi insiden.

Sriyanto juga menambahkan bahwa BSSN akan memberikan dukungan untuk melakukan asistensi pembentukan CSIRT di Kabupaten Trenggalek. Sehingga akan dapat ditentukan pemahaman yang sama kepada antar OPD yang ada di Kabupaten Trenggalek tentang apa sebenarnya CSIRT dan tugas apa saja yang harus dilakukan. "Bagaimana pendaftaran dan penyelenggaraannya seperti apa, dan kami juga akan memberikan suatu kuesioner untuk menentukan tingkat level, sejauh mana yang sekarang di existing tingkat kesiapan penanggulangan dan pemulihan ketika terjadi sebuah insiden. Ketika sudah di profile baru kami tahu bahwa di Kabupaten Trenggalek CSIRT yang cocok adalah bentuknya levelnya seperti apa," ungkapnya.

Sementara itu menanggapi sosialisasi kali ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan CSIRT yang akan dibentuk diharapkan dapat mendukung implementasi Smart Regency di Kabupaten Trenggalek. Sehingga dapat menghindarkan dan meminimalisir resiko jika terjadi suatu insiden maupun serangan siber yang dapat mengganggu layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik berbasis elektronik yang diselenggarakan oleh Pemkab Trenggalek.

"Kita ingin pelayanan online itu bisa berjalan maksimal, kan pelayanan online nanti interaksinya bukan hanya berjalan masalah data tetapi juga ada database, kerahasiaan masyarakat, termasuk nanti payment juga dilakukan secara online, terus pembayaran semua retribusi pajak dan sebagainya. Maka harus diamankan," tutur Bupati Nur Arifin.
Disamping itu Bupati menjelaskan bahwa tim pengamanan sandi yang akan dibentuk di Kabupaten Trenggalek nantinya bukan hanya tim yang dibentuk Kominfo, akan tetapi juga terdiri dari tim yang ada di masing-masing lintas OPD. "Fungsinya adalah memproteksi sebisa mungkin untuk kita tidak sampai kebobolan atau di hack dan sebagainya," jelas Bupati muda tersebut.

"Harapannya tentunya pelayanan semakin maksimal sehingga ketika nanti kita ingin mengembangkan aplikasi atau jaringan itu backbone keamanannya sudah ada. Jangan sampai rumah kecil itu rawan dibobol dimalingi, apalagi rumah yang besar malah makin menarik untuk dibobol," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)