• 0355 - 794678
  • kominfo@trenggalekkab.go.id

Baca Berita

Berdayakan Perempuan Secara Ekonomi, Pemkab Trenggalek Berikan Pelatihan Pembuatan Sepatu/Sandal

Berdayakan perempuan secara ekonomi, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berikan pelatihan pembuatan sepatu/sandal kepada 30 orang peserta perempuan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Sepatu (KUBS), Sekolah Kelompok Bersama (SKB), dan organisasi wanita seperti PKK, Dharma Wanita, Fatayat NU, Aisyah, serta beberapa masyarakat peminat usaha membuat sepatu, Rabu (16/10). Pelatihan yang berlangsung di Aula Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan tersebut dibuka oleh Ketua Dekranasda Trenggalek, Novita Hardini Nur Arifin dan mendatangkan narasumber dari LPKS SAPnCorinee Wonogiri, Sri Andayani Poncorini. Selama 2 hari terhitung mulai dari tanggal 16 sampai dengan 17 Oktober 2019, mereka akan diberikan pembekalan berupa pengetahuan dasar dan praktek pembuatan sepatu/sandal selop variasi.

Ketua Dekranasda Trenggalek, Novita Hardini saat memberikan sambutan menuturkan kepada peserta perempuan yang mengikuti pelatihan ini, untuk memanfaatkan keterampilan yang didapat guna dijadikan sebagai tambahan penghasilan keluarga. Novita menyebut, perempuan di masa ini harus mempunyai peran untuk ikut mendukung ekonomi keluarga. "Harapan saya kegiatan hari ini bisa menjadi stimulasi positif untuk membuat produk baru sepatu perempuan yang dengan kreasinya bisa membantu di sektor keuangan di rumah tangga masing-masing," tuturnya.

Selain itu, istri dari Bupati Trenggalek ini juga mengatakan bahwa Dekranasda adalah pintu dan ujung tombak dalam membantu masyarakat mengembangkan produk-produk yang dibuat oleh industri kerajinan di Trenggalek. Untuk itu usai mengikuti pelatihan dan memproduksi sepatu/sandal, seluruh peserta pelatihan diharapkan dapat memanfaatkan jaringan yang dimiliki Dekranasda baik itu jaringan produksi maupun jaringan pemasaran yang tersedia. "Ketika kita memproduksi sebuah barang jika tidak ada sentuhan link atau jaringan kemudian tidak ada sentuhan pengemasan yang baik, tidak ada sentuhan promosi yang baik, maka ini tidak menjadi barang jualan, yang ada hanya display di rumah terus," ungkapnya.

Sehingga produk yang sudah dibuat dengan kreasi dan filosofi yang sangat mendalam oleh para perempuan kreatif ini bisa menjadi suatu komoditas yang bisa menambah penghasilan lewat sentuhan jaringan pemasaran.
"Sekarang kita harus mulai belajar bagaimana menjadikan barang yang kita hasilkan, yang sudah kita pelajari, yang sudah kita ikuti latihan, ini bisa menjadi penghasilan," imbuh Ketua Dekranasda.
"Bagaimana perempuan ini bisa berdaya secara ekonomi, ini adalah pintu anda semua untuk membuka peluang seluas-luasnya karena sepatu ini insyaallah banyak diminati," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)