Event panjat tebing besar berskala nasional digelar di Kabupaten Trenggalek. Ratusan pemanjat profesional dari berbagai penjuru negeri jajal ekstrimnya tebing tertinggi di Jawa Timur, Tebing Sepikul dalam ajang Indonesia Climbing Festival 2019, Jumat (21/6).
Bupati Trenggalek, H.Moch Nur Arifin yang membuka etape ke 3 Indonesia Climbing Festival, mengatakan ini kali pertama festival panjat tebing berskala nasional digelar di Trenggalek. Kendati demikian, Bupati mengaku untuk tahun-tahun kedepan Trenggalek siap kembali menjadi tuan rumah ajang serupa yang dikemas dengan lebih spektakuler. Terlebih di Kecamatan Watulimo saat ini terdapat begitu banyak destinasi wisata yang beragam, mulai dari wisata pantai, goa, dan wisata minat khusus seperti Tebing Sepikul di Desa Watuagung.
"Kita ingin Watulimo ini jadi tempat paket lengkap untuk orang-orang bisa adventure disini dengan banyak pilihan,salah satunya destinasi yang ingin kita kembangkan ya Tebing Sepikul ini," terang Bupati.
Lebih lanjut, ditambahkan oleh Bupati Nur Arifin menuturkan dalam rencana pengembangan wisata minat khusus kedepan, Pemkab telah melakukan berbagai promosi wisata akan tetapi para wisatawan yang datang masih terkendala ketersediaan sarana penginapan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Bupati mengatakan terobosan nomadic tourism, sehingga kedepan ada banyak tenda-tenda di tebing ataupun mobil karavan yang memudahkan para wisatawan untuk beristirahat.
Sementara Ketua Panitia Indonesia Climbing Festival, Wiwik Yuniasih mengatakan Tebing Sepikul dipilih menjadi lokasi festival karena pesonanya yang begitu memukau. Terutama jika dilihat dari ketinggiannya, tebing sepikul memiliki ketinggian lebih dari 250 yang menjadikannya tebing tertinggi di Jawa Timur.
"Di Trenggalek potensinya luar biasa untuk wisata minat khusus," ungkap Wiwik.
"Saya berharap Trenggalek bisa lebih fokus karena ada kejenuhan wisata yang cuma sekedar melihat, tapi sekarang ini bergeser ke arah yang sedikit memacu adrenalin. Itu yang diminati, di Bali pun saya lihat seperti itu kondisinya," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)