Baca Berita

Pemkab Trenggalek Berikan Pelatihan Kepada 25 Pengajar Program SEPEDA KEREN Sebelum Diterjunkan ke Lapangan

25 orang relawan pengajar (trainer) pada Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan lainnya (Sepeda Keren) mengikuti pelatihan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Kolaborasi Masyarakat untuk Pelayanan Kesejahteraan (KOMPAK, Selasa (5/11). Di Hotel Bukit Jaas, seluruh pengajar ini akan dibekali pengetahuan baik inclass maupun outclass sebelum mereka diterjunkan langsung ke lapangan.

Kedepan, setelah para pengajar ini mengikuti pelatihan inclass, mereka akan melanjutkannya untuk turun ke lapangan mengidentifikasi permasalahan terkait dengan perempuan, disabilitas, anak, dan kelompok rentan di desa sasaran. Disana mereka akan berkoordinasi dengan para perangkat desa dan komponen lainnya untuk nantinya pada saat kembali in class dibicarakan tentang permasalahan yang sudah didapatkan dilapangan.

Menjadi relawan trainer pada program Sepeda Keren tentu bukan semata-mata untuk menjadi mata pencaharian, akan tetapi menjadi seorang relawan yang benar-benar mau berjibaku menyamakan ide dan persepsi bagaimana ikut memecahkan permasalahan terkait dengan perempuan, disabilitas, anak, dan kelompok rentan. "Jadi tenaga pelatih ini adalah volunteer atau relawan yang nanti dikhususkan untuk menjadi para guru di sekolah perempuan, disabilitas, anak, dan kelompok rentan yang kita singkat dengan Sepeda Keren," terang Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin.

Bupati H. Moch. Nur Arifin mengatakan pengajar ini yang nantinya akan mengajari di kelas pertama, nanti hasil wisudawan di kelas pertama di desa-desa percontohan akan mengajari desa-desa yang lain. Sehingga nanti jadi gerakan pemahaman seluruh desa lain bahwa apa sih sebenarnya peran perempuan, apa sih hak yang bisa mereka dapat, apa kewajiban yang mereka harus lakukan, termasuk bagaimana mengadvokasi mereka untuk kebijakan masuk dalam perencanaan.

"Termasuk siapa partner-partner yang mereka bisa temui untuk bisa menjadi wirausaha," jelasnya.
"Jadi banyak spektrumnya, intinya adalah kita ingin ekonomi perempuan itu tumbuh, kalau ekonomi perempuan itu tumbuh mekanisme investasi sumber daya manusia yang unggul, kalau sumber daya manusianya unggul kita harapkan juga mereka ikut menjaga ekosistem," imbuhnya melengkapi.

Lebih lanjut, Bupati menyebut tujuan utama dari Program Sepeda Keren ini ialah bagaimana pemerintah dapat mendorong peran perempuan, anak, dan kelompok rentan di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan kemajuan ekonomi.
"Semuanya terangkat secara merata tidak hanya didominasi kaum laki-laki. Jadi kemajuan sebuah daerah tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki tetapi harus ada peran seimbang juga dari kaum perempuan," pungkasnya.

Di tahap awal program Sepeda Keren akan diaplikasikan pada 5 kecamatan, Durenan, Watulimo, Durenan, Dongko, dan Pule. Masing-masing kecamatan akan diambil 1 desa sebagai percontohan dengan spesifikasi permasalahan yang berbeda-beda.

Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardini, S.E. yang juga memberikan pembekalan materi pada pelatihan kali ini mengharapkan bahwa lewat sekolah informal ini, perempuan yang diberikan sentuhan edukasi yang baik maka akan membawa energi yang luar biasa bagi sekitarnya, minimal di rumah tangga dan dilingkungan sosial di sekitarnya.
"Kalau masing-masing masyarakat itu sudah sadar, sudah dapat sentuhan edukasi yang baik. Insyaallah akan berdaya secara mandiri untuk bisa membantu dirinya sendiri, dan membantu orang lain," tutur Novita.

Sementara itu dikesempatan yang sama Provincial Manager Kompak Jawa Timur, Agus Sarwo Edi mengatakan bahwa Kompak mendukung langkah Pemkab Trenggalek di dalam program Sepeda Keren. Agus menyebut para pengajar Sepeda Keren diberikan semangat bagaimana perempuan bisa lebih berkontribusi untuk Trenggalek di berbagai hal.
"Visinya adalah bagaimana perempuan yang punya tanggungjawab lebih besar ini, seharusnya mendapatkan layanan lebih besar," tandasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)