Seni budaya Festival Jaranan Terbuka ke 24 tahun 2019 di Kabupaten Trenggalek makin meriah. Rabu(21/08). Event ini rutin digelar Pemkab tiap tahunnya untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia ke 74 dan Hari Jadi ke 825 Kabupaten Trenggalek.
Berlangsung di alun-alun, pagelaran akbar tersebut diselenggarakan selama empat hari berturut-turut, terhitung mulai hari ini tanggal 21 s/d 24 Agustus 2019 mendatang yang diikuti 25 grup dari tingkat umum dan 9 grup luar Trenggalek serta 22 grup tingkat pelajar (SD/SMP/SMA).
Dalam sambutannya, Sekda Trenggalek Ir. Joko Irianto, M.Si. yang membuka langsung pagelaran tersebut menuturkan di era serbuan globalisasi dan modernisasi seperti ini, kesenian jaranan diharapkan akan tetap eksis dan mendarah daging disemua lapisan masyarakat.
Dituturkan olehnya, Kesenian jaranan sejatinya sudah muncul sejak 1041 tahun silam, yakni berawal dari kisah Putri Kerajaan Panjalu, Dewi Songgo Langit yang mensayembarakan untuk membuat kesenian yang belum pernah ada di Pulau Jawa. Dari situ lahirlah Jaranan Turonggo Yakso, Kesenian Khas Trenggalek salah satu Seni Jaranan yang berkembang di 34 daerah di Jawa Timur kala itu.
"Ini merupakan warisan kekayaan yang tak ternilai, sehingga kesenian jaranan harus dilindungi dan dijaga kelestariannya". Tutur Sekda Trenggalek.
Lebih lanjut, beliau mengatakan festival jaranan terbuka tahunan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memajukan kesenian dibidang kebudayaan.
"Semangat untuk melindungi dan melestarikan serta berkreasi sangat berkontribusi untuk mewujudkan Trenggalek MEROKET". Tegasnya.
"Kita harus bangga dan melindungi seni budaya kita agar tidak diklaim sebagai seni budaya orang lain". Imbuhnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)