Baca Berita

Jelang Idul Adha 1440 H, Pemkab Trenggalek Sosialisasikan Tata Laksana Idul Qurban

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, Pemerintah Kabupaten Trenggalek sosialisasikan tata laksana Idul Qurban di Pendhopo Manggala Praja Nugraha. Sosialisasi dibuka oleh Asisten II Sekda Trenggalek, Ir. Agung Sudjatmiko, M.Si. dan diikuti oleh takmir masjid, juru sembelih, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari sekolah dari berbagai wilayah di Kabupaten Trenggalek, Selasa (6/8). Kegiatan sosialisasi ini ditujukan guna memberikan informasi kepada masyarakat khususnya juru sembelih tentang tata laksana Idul Qurban yang baik dan benar. Ada 2 pemateri yang khusus dihadirkan pada sosialisasi kali ini, yakni Ust. Anang Cahyono, LC, M.Hi. dan drh. Budi Satriawan. Dimana masing-masing narasumber tersebut akan memberikan pemahaman materi seputar hukum kurban sesuai syariat Islam dan tata laksana Idul Qurban yang sesuai dengan standar keamanan pengelolaan daging kurban.

Kondisi umum pemotongan kurban di Indonesia saat ini dapat dilihat dari tingginya kesadaran dan niat berkurban penduduk muslim di Indonesia menyebabkan munculnya penjagalan hewan darurat seperti di halaman, masjid, sekolah. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga jagal yang tidak sebanding dengan jumlah tempat pemotongan.

Akibatnya munculah jagal-jagal baru tanpa pengetahuan dan keterampilan yang memadai, selain itu waktu pemotongan hewan kurban yang serentak dianggap menyulitkan pengawasan dikarenakan jumlah petugas untuk pengawasan yang terbatas.

Asisten II Sekda, Ir. Agung Sudjatmiko, M.Si. yang membuka kegiatan ini menuturkan bahwa mendekati waktu perayaan Idul Adha animo keinginan masyarakat untuk berkurban begitu tinggi. Demi memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk mengkonsumsi daging kurban yang berstandar keamanan pangan, Pemkab Trenggalek mengajak para tenaga penyembelih untuk mengikuti tata cara Idul Qurban yang baik dan benar juga sesuai dengan standar keamanan pangan.

"Kita laksanakan agar masyarakat, para takmir, maupun sekolah-sekolah yang melaksanakan kurban memahami bagaimana tata laksana berkurban," tutur Asda Ir. Agung Sudjatmiko, M.Si.
Tata laksana yang dimaksudkan olehnya meliputi bagaimana tatacara menyembelih, hukum sesuai syariat Islam, dan standar kesehatan yang berlaku. Sehingga pada akhirnya daging kurban yang diperoleh masyarakat saat Idul Adha benar-benar berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Standar tatacara untuk mendapatkan daging ASUH yang merupakan kependekan dari Aman, Sehat, Utuh, dan Halal diharapkan olehnya bisa diadopsi oleh seluruh masyarakat mulai dari tahap proses penyembelihan hewan sampai tahap konsumsi daripada daging itu sendiri.

Lebih lanjut, Asda II juga mengharapkan takmir-takmir kedepan lebih proaktif untuk berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk berkoordinasi mengenai kualitas daripada daging hasil dari hewan kurban yang telah disembelih.

"Sesudah ini ada tindak lanjut, tim dari Dinas Pertanian dan Pangan akan ke lapangan untuk melihat itu. Apakah hewan yang dikurban itu betul-betul sehat," terangnya.
Sementara itu mengenai tersedianya fasilitas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berlokasi di Pogalan, Asda II turut mengaku siap memfasilitasi masyarakat yang ingin berkurban namun tidak memungkinkan secara teknis bisa menyembelihkan hewan kurban di RPH Pogalan.

"Kami siap misalnya ada masyarakat atau pribadi yang ingin berkurban tetapi secara teknis tidak memungkinkan, RPH siap dimanfaatkan," jelasnya menegaskan.
"Kita himbau agar masyarakat yang mau menyembelih sendiri, hal-hal yang harus diperhatikan harus sesuai dengan petunjuk teknis dari Dinas Pertanian dan Pangan," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek).