Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Trenggalek, Jum'at (4/1/2019). Kedatangannya dalam rangka mensosialisasikan penggunaan dana desa, Desa sebagai pilar terdepan pembangunan bangsa.
Menggenakan kemeja putih, lengan panjang dan celana hitam, Presiden ke-7 RI ini menginjakkan kaki di Alon-alon Trenggalek ditemani Sekretaris Karbinet, Pramono Anung, beberapa Menteri Karbinet Kerja, seperti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Gubernur Jatim, Soekarwo dan beberapa pejabat lainnya.
Kedatangan Jokowi ini disambut hangat oleh Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak bersama Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Forkopimda Trenggalek Kepala BUMN, BUMD dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam penyambutan kunjungan Presiden RI tersebut, Bupati Trenggalek menyebutkan kebijakan afirmatif dana desa sangat bermanfaat bagi masyarakat di Trenggalek.
Dari Rp. 44 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 127 miliar ditahun 2017 merupakan lonjakan yang sangat luar biasa. Keperpihakan ini mampu membangkitkan modal sosial terbesar yang dimiliki bangsa kita, semangat gotong royong.
Karena pembangunan dengan kegotong royongan ini tidak lagi menghasilkan satu ditambah satu menjadi dua, melainkan satu tambah satu bisa menjadi tiga bahkan empat hasil yang kualitasnya tidak diragukan.
Dana desa menjadi magnet di desa, karena bisa menggugah warga untuk ikut andil, dengan ikut menyumbangkan sebagian harta maupun tenaganya.
Desa tidak hanya menjadi obyek, melainkan sudah sadar mau menjadi subyek pembangunan. Kita lihat dana desa telah membuat pasar desa bisa menyaingi pasar-pasar Kabupaten.
Diakhir sambutannya Bupati Trenggalek ini berharap kebijakan untuk dana desa ini bisa terus berlanjut kedepannya.
Presiden Jokowi dihadapan para Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, BUMDes, Kader Posyandu, PKK dan Pendampingan Desa ini membenarkan dari tahun ketahun dana desa mengalami kenaikan, "saya memang ingin pastikan dana ini bisa terus naik, bukan karena apa melainkan karena masyarakat puas terhadap dana ini,"terangnya.
Ditambahkan Jokowi, "saya titip dana ini cukup besar tahun ini mencapai 157 triliun, penggunaannya kalau bisa digunakan berputar di desa. Misalnya untuk membeli material seperti pasir ataupun semen belilah dari desa itu, sehingga uangnya tetap berputar di desa.
Menurut Jokowi, "semakin banyak perputaran uang di daerah tersebut, maka akan semakin meningkat kesejahteraan di desa tersebut. Ini prinsip ekonomi yang mendasar," lanjutnya menerangkan.
Ditambahkan olehnya, dalam kurun empat tahun ini saya maklumi dana desa diperuntukan untuk pembangunan. Namun di tahun kelima ini mulailah bergeser kepada pengembangan BUMDes dan pemberdayaan perekonomian.
Dicontohkan Presiden ke-7 RI ini, Ponggok dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, inkam desa melejit menjadi Rp 14 miliar per tahun contohlah, ajaknya.
Kalau punya potensi wisata, seperti pantai, atau potensi wisata lainnya, kembangkan terang Jokowi. Tapi kalkulasi dengan baik, kalau ragu jangan, kita harus fokus kerja.
Ditekankan juga olehnya, telah banyak hasil pembangunan dari dana ini sehingga dana ini menetas dengan baik dan memberikan kebermanfaatan.
Selain itu Jokowi juga berpesan kepada para kepala desa, gunakan dengan baik awas dana ini diawasi. Gunakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bersinergilah dengan para pendamping desa. Jokowi juga berpesan mengenai kecepatan kerja sangat diperlukan di era digitalisasi ini.
Sebelum mengakhiri kunjungannya Presiden Jokowi berpesan kepada seluruh masyarakat, Indonesia adalah negara besar, penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Aset besar kita adalah persatuan, kesatuan dan kebersamaan, jangan sampai karena pemilu kita harus bertengkar padahal pesta demokrasi ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Jangan sampai kita kehilangannya masa keindahan perdamaian seperti Afganistan, karena sudah 40 tahun berperang. Tidak ada kedamaian disana, dari percekcokan sederhana, sekarang kontak sejata ada dimana-mana. Tandas Jokowi (Sumber : Humas Setda Kab. Trenggalek)
Menggenakan kemeja putih, lengan panjang dan celana hitam, Presiden ke-7 RI ini menginjakkan kaki di Alon-alon Trenggalek ditemani Sekretaris Karbinet, Pramono Anung, beberapa Menteri Karbinet Kerja, seperti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Gubernur Jatim, Soekarwo dan beberapa pejabat lainnya.
Kedatangan Jokowi ini disambut hangat oleh Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak bersama Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Forkopimda Trenggalek Kepala BUMN, BUMD dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam penyambutan kunjungan Presiden RI tersebut, Bupati Trenggalek menyebutkan kebijakan afirmatif dana desa sangat bermanfaat bagi masyarakat di Trenggalek.
Dari Rp. 44 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 127 miliar ditahun 2017 merupakan lonjakan yang sangat luar biasa. Keperpihakan ini mampu membangkitkan modal sosial terbesar yang dimiliki bangsa kita, semangat gotong royong.
Karena pembangunan dengan kegotong royongan ini tidak lagi menghasilkan satu ditambah satu menjadi dua, melainkan satu tambah satu bisa menjadi tiga bahkan empat hasil yang kualitasnya tidak diragukan.
Dana desa menjadi magnet di desa, karena bisa menggugah warga untuk ikut andil, dengan ikut menyumbangkan sebagian harta maupun tenaganya.
Desa tidak hanya menjadi obyek, melainkan sudah sadar mau menjadi subyek pembangunan. Kita lihat dana desa telah membuat pasar desa bisa menyaingi pasar-pasar Kabupaten.
Diakhir sambutannya Bupati Trenggalek ini berharap kebijakan untuk dana desa ini bisa terus berlanjut kedepannya.
Presiden Jokowi dihadapan para Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, BUMDes, Kader Posyandu, PKK dan Pendampingan Desa ini membenarkan dari tahun ketahun dana desa mengalami kenaikan, "saya memang ingin pastikan dana ini bisa terus naik, bukan karena apa melainkan karena masyarakat puas terhadap dana ini,"terangnya.
Ditambahkan Jokowi, "saya titip dana ini cukup besar tahun ini mencapai 157 triliun, penggunaannya kalau bisa digunakan berputar di desa. Misalnya untuk membeli material seperti pasir ataupun semen belilah dari desa itu, sehingga uangnya tetap berputar di desa.
Menurut Jokowi, "semakin banyak perputaran uang di daerah tersebut, maka akan semakin meningkat kesejahteraan di desa tersebut. Ini prinsip ekonomi yang mendasar," lanjutnya menerangkan.
Ditambahkan olehnya, dalam kurun empat tahun ini saya maklumi dana desa diperuntukan untuk pembangunan. Namun di tahun kelima ini mulailah bergeser kepada pengembangan BUMDes dan pemberdayaan perekonomian.
Dicontohkan Presiden ke-7 RI ini, Ponggok dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, inkam desa melejit menjadi Rp 14 miliar per tahun contohlah, ajaknya.
Kalau punya potensi wisata, seperti pantai, atau potensi wisata lainnya, kembangkan terang Jokowi. Tapi kalkulasi dengan baik, kalau ragu jangan, kita harus fokus kerja.
Ditekankan juga olehnya, telah banyak hasil pembangunan dari dana ini sehingga dana ini menetas dengan baik dan memberikan kebermanfaatan.
Selain itu Jokowi juga berpesan kepada para kepala desa, gunakan dengan baik awas dana ini diawasi. Gunakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bersinergilah dengan para pendamping desa. Jokowi juga berpesan mengenai kecepatan kerja sangat diperlukan di era digitalisasi ini.
Sebelum mengakhiri kunjungannya Presiden Jokowi berpesan kepada seluruh masyarakat, Indonesia adalah negara besar, penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Aset besar kita adalah persatuan, kesatuan dan kebersamaan, jangan sampai karena pemilu kita harus bertengkar padahal pesta demokrasi ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Jangan sampai kita kehilangannya masa keindahan perdamaian seperti Afganistan, karena sudah 40 tahun berperang. Tidak ada kedamaian disana, dari percekcokan sederhana, sekarang kontak sejata ada dimana-mana. Tandas Jokowi (Sumber : Humas Setda Kab. Trenggalek)