• 0355 - 794678
  • kominfo@trenggalekkab.go.id

Baca Berita

Peringati 89 tahun Sumpah Pemuda, Momentum Jaga Semangat persatuan di Era Teknologi Informasi
Pemuda sejak dahulu berperan penting dalam tonggak sejarah kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia, hal tersebut dituangkan dalam amanat Menpora yang dibacakan oleh Bupati Trenggalek saat upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 dan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-72 di Alun-alun Trenggalek, Senin (30/10). Selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, upacara tersebut juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-72. Semangat persatuan demi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah tersebut diwujudkan oleh 71 pemuda dari berbagai pelosok daerah di Indonesia untuk menyatukan tekad dan mengikrarkan diri menjadi satu kesatuan identitas dalam bingkai Indonesia.
 
Terlebih di era kemajuan teknologi informasi saat ini, pemuda Indonesia dengan segala kemudahan memperoleh informasi yang ditunjang adanya media sosial penyebar luasan informasi menjadi begitu pesat. Hal tersebut disamping memiliki dampak positif yang menunjang masyarakat memperoleh informasi, namun juga harus diwaspadai dengan maraknya berita bohong atau hoax yang banyak beredar. Tentunya untuk meredam potensi buruk tersebut diperlukan suatu bentuk semangat kebersamaan demi menjaga persatuan sesuai dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 " Pemuda Indonesia Berani Bersatu".  Kala sumpah pemuda pertama kali di ikrarkan, perbedaan latar belakang agama, suku, bahasa, dan adat-istiadat yang berbeda justru menjadikan acuan untuk mempersatukan tekad menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia memperoleh cita-cita besar merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
 
Dalam sambutan Menpora yang dibacakan Oleh Bupati Trenggalek Dr.Emil Elestianto Dardak, M.Sc menegaskan bahwa sudah seharusnya pemuda memegang peranan penting dalam setiap lini pembangunan bangsa di era teknologi informasi seperti sekarang ini.
 
"89 Tahun yang lalu sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul disebuah gedung di Jl. Keramat raya di daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri satu nusa, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia, sungguh sebuah ikrar yang sangat monumental bagi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Sumpah pemuda dibacakan di arena kongres pemuda kedua dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama, dan daerah yang berasal dari pulau-pulau terjauh di Indonesia," jelas Bupati dalam sambutannya.
 
"Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda indonesia yang sudah melahirkan sumpah pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun," imbuhnya.
 
Sementara dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-72, tema yang diambil adalah "Peningkatan Sumber Daya Manusia lewat Pendidikan Kejuruan sebagai Solusi Menuju Jawa Timur Mandiri dan Berdaya Saing Global". Secara etimologis sebutan Jawa Timur pada zaman mataram islam disebut dengan nama bang wetan. Untuk pertama kalinya RM .Tumenggung Suryo yang kala itu menjabat sebagai residen Bojonegoro ditunjuk sebagai gubernur pertama Jawa Timur.  RM. Tumenggung Suryo yang dilantik pada tanggal 5 September 1945 namun sampai 11 Oktober 1945 beliau menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro, baru pada tanggal 12 Oktober 1945 dirinya boyong ke Surabaya yang merupakan ibukota provinsi Jawa Timur dan menandai mulai berputarnya roda pemerintahan di Provinsi Jawa Timur.
 
Dikesempatan yang sama Bupati Trenggalek juga menyerahkan 10 penghargaan kepada siswa-siswi Trenggalek berprestasi yang menjuarai berbagai kompetisi di tingkat nasional dan provinsi.  Adapun bidang yang dijuarai antara lain debat bahasa Inggris, kesehatan publik, seni kriya, guru berprestasi, sains, fotografi, dan olah vokal.  Pemuda berprestasi tersebut merupakan contoh dan bukti konkrit bagaimana cara para pemuda masa kini mengekspresikan semangat sumpah pemuda untuk mengisi pembangunan di Indonesia. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)