• 0355 - 794678
  • kominfo@trenggalekkab.go.id

Baca Berita

PANEN PADI ORGANIK DESA NGADIREJO

TRENGGALEK, DISKOMINFO - Datangi Trenggalek, rombongan Bupati Trenggalek, Anggota DPR RI Komisi IV, dan perwakilan Liitbang dari Kementrian pertanian turun langsung ke areal persawahan di Desa Ngadirejo Pogalan, Jumat (25/8).  Tujuan mereka turun langsung ke sawah tak lain untuk mencoba mesin pemanen padi yang biasa disebut combine harvester, kegiatan ini dilakukan untuk memanen komoditas padi organik di Desa Ngadirejo yang sekaligus bertepatan dengan peringatan Farm Field Day (FFD) atau hari lapangan pertanian.

 
Dengan penuh semangat Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Anggota DPR RI Komisi IV Drs. H. Ibnu Multazam, Perwakilan Balitbang Kementan Jatim Sendy mengoperasikan alat canggih combine harvester untuk memanen padi organik.  Tak mau ketinggalan Forkopimda Trenggalek juga ikut mencoba alat yang diyakini dapat meningkatkan kapasitas efisiensi pertanian ini.  Mesin pemanen padi kombinasi atau Combine Harvester adalah sebuah mesin pertanian yang digunakan sebagai pemanen tanaman serealia seperti padi. Sesuai dengan namanya yang berarti pemanen kombinasi, mesin ini juga terdiri dari 3 fungsi kegunaan. Diantaranya memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Lengkapnya fitur yang dimiliki mesin ini diyakini oleh Anggota Komisi IV DPR RI Drs.H Ibnu Multazam sangat membantu efisiensi waktu bagi petani pada saat melakukan panen dalam skala besar.
 
Dirinya juga mengatakan alat ini mempunyai andil yang sangat besar dalam proses mengantisipasi serangan hama pertanian, " Untuk mengantisipasi munculnya hama pertama harus melakukan tanam serentak juga panen serentak untuk memotong rantai hama.  Tetapi biasanya ada kesulitan untuk melakukan itu karena mereka kan biasanya masih menggunakan manual, nah untuk itu dari Kementerian Pertanian, dari DPR itu membantu alat-alat mesin untuk merubah budaya petani yang biasanya menggunakan manual untuk penanaman padi, jagung, kedelai, dan tanaman-tanaman lain," terangnya.
 
Hal ini juga mendapatkan respon positif dari Bupati Trenggalek.  Terlebih saat musim panen tiba banyak para petani mengalami kendala dalam hal pemanenan, pasalnya saat musim tersebut tiba para petani cenderung kesulitan untuk mencari tenaga kerja yang dapat membantu melakukan pemanenan.
 
"Perkembangan teknologi ini adanya untuk memudahkan kita semua, Kenyataannya kalau musim tanam atau bahkan musim panen nyari buruh tani susahnya bukan main.  Makanya ini bukan bertujuan untuk mengurangi lapangan kerja, tetapi mengatasi kekurangan tenaga," ungkap Bupati.
 
Bahan pangan sehat atau lebih dikenal dengan istilah pangan organik merupakan produk pertanian yang diproduksi dan ditumbuhkan dari bahan-bahan organik.  Pangan organik dihasilkan dari sistem penanaman yang terbebas dari unsur-unsur kimia, baik pupuk kimia maupun pestisida kimia.  Sementara itu di Kabupaten Trenggalek sendiri ada beberapa produk pertanian yang menggunakan metode organik, produk yang dihasilkan pun tidak hanya berkutat diseputaran sayur-sayuran saja, akan tetapi sudah merambah produk buah-buahan organik.  Bahan pangan organik kini mulai dilirik masyarakat seiring tingkat kesadaran akan kesehatan yang semakin meningkat.  Dengan produksi bahan pangan organik yang kini dihasilkan oleh petani Trenggalek, tentunya akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian dan kesejahteraan bagi para petani di Kabupaten Trenggalek. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)