Hari kerja pertama kembali memimpin Kabupaten Trenggalek selepas menjalani cuti diluar tanggungan negara, langsung dimanfaatkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin didampingi jajarannya untuk meninjau pembangunan Pasar Pon, Senin (7/12/2020).
Bupati Nur Arifin menuturkan progres fisik pembangunan Pasar Pon untuk bangunan hampir rampung 100 persen menunggu finishing. Ditambahkan olehnya Kementerian PU juga telah mengundang untuk proses serah terima barang milik negara.
"Harapannya bisa segera termanfaatkan, karena target kalau serah terimanya lancar Januari para pedagang sudah bisa menempati pasar yang baru," ungkap Bupati Nur Arifin.
Sehingga di Tahun 2021 mendatang, tonggak sejarah perekonomian Trenggalek Pasar Pon yang dikenal sebagai pasar bersejarah di Kabupaten Trenggalek, bisa hadir dengan wajah baru yang ditunjang dengan beragam fasilitas lengkap.
Untuk menunjang keamanan, Pasar Pon juga akan dilengkapi dengan 55 titik cctv berteknologi artificial inteligent. Selain itu untuk sisi dalam juga di sediakan lift untuk memudahkan loading barang bagi pedagang yang mendapatkan slot kios pasar lantai atas.
Fasilitas yang mendukung inklusifitas juga tersedia di sekeliling Pasar Pon, seperti guiding block untuk para penyandang disabilitas, ram, dan sisi bidang miring mulai dari pintu masuk sampai dalam.
"Nanti yang berbelanja dalam kapasitas cukup banyak bisa pakai troli nanti bisa naik lift maupun di bidang miring itu," jelasnya.
Bupati muda ini juga menyebut hal paling krusial selanjutnya adalah membagi penempatan. Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini menuturkan Pemkab Trenggalek akan memprioritaskan bagi pedagang Pasar Pon yang terdampak kebakaran 2 tahun silam.
"Itu komitmen kami sehingga kami prioritaskan betul mereka yang terdampak kebakaran wajib mendapatkan penempatan kembali," tegasnya.
Setelah itu apabila masih ada yang kosong maka akan ditawarkan kepada mereka yang memiliki los kios yang lebih dari 1 sebelumnya. Tetapi dengan perjanjian bahwa tidak boleh dipindah alihkan harus ditempati sendiri.
"Kalau tidak ditempati sendiri baru kita buka untuk masyarakat umum sebagai bentuk kesempatan kerja bagi yang lain juga," imbuhnya melengkapi.
Konsep pengelolaan Pasar Pon yang semi modern juga akan berbeda dalam hal fasilitas yang diberikan dan juga zonasi pedagang.
"Saya ingin ini jadi semacam hypermart di pintu masuk, di pintu masuk disediakan troli oleh petugas pasar. Sehingga satu mengurangi sampah plastik, kedua mengurangi mobilitas karena pasarnya cukup besar," terangnya.
"Harapannya kalau nanti konsumen nyaman di dalam, semakin betah jalan-jalan, semakin betah jalan-jalan di dalam, semakin punya potensi untuk membeli dagangannya pedagang," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)