Vaksinasi Covid-19 akan segera dilakukan. Dimulai dari tingkat Pemerintah Pusat, vaksinasi akan dilanjutkan ke tingkat daerah di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Trenggalek.
Dikonfirmasi seusai mengikuti rapat koordinasi secara virtual bersama Mendagri, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menjelaskan terkait jadwal kedatangan vaksin Covid-19 mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah, Selasa (5/1/2021).
Di tingkat Pemerintah Pusat, vaksinasi akan dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang, dan selanjutnya akan diikuti oleh seluruh Pemerintah Provinsi pada 14 sampai 15 Januari 2020.
Pemkab Trenggalek juga siap menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat tersebut dengan dengan melatih tenaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi. Rencananya vaksinasi akan selenggarakan di rumah sakit, puskesmas, dan pustu di seluruh Kabupaten Trenggalek.
Disampaikan oleh Bupati Arifin, status vaksin masih dalam tahap indent secara nasional, vaksin jenis sinovac tersebut dibeli dari beberapa produsen dari US, Kanada, Tiongkok, Jerman. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila salah satu negara ini terjadi hambatan distribusi kita tetap bisa masuk.
"Secara nasional akan direncanakan tanggal 13 Januari besok Rabu depan, mungkin Pak Presiden beserta beberapa menteri akan melaksanakan vaksinasi secara nasional yang pertama kali," jelas Bupati.
"Selanjutnya nanti kita tunggu kapan distribusi vaksin ke daerah-daerah," sambungnya.
Berdasarkan paparan dari Kementerian, vaksin akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, kemudian bagi mereka yang pelayanan publik seperti orang yang bekerja harus melayani masyarakat yang rawan terpapar, selanjutnya juga lansia.
Selanjutnya pemberian vaksin ini juga mempertimbangkan mereka yang punya komorbit lebih dari 1 itu di prioritaskan, namun karena vaksin yang pertama datang ini sinovac sesuai uji klinis diperuntukkan yang usia 18 sampai 59.
"Jadi nanti diharapkan nanti dibawah 60 tahun yang divaksinasi pertama kali," jelas Bupati Nur Arifin.
Ditegaskan oleh Bupati muda ini, vaksin masih dalam proses dipesan dan datangnya berangsur-angsur.
"Jadi kita sudah siap dan di Jawa Timur sudah 100% faskes dan faskesdanya terdaftar di sistemnya BPJS Kesehatan. Sehingga nanti dsitribusinya terpantau melalui sistem rumah sakit yang terafiliasi dengan BPJS Kesehatan," terangnya.
"Untuk tenaga vaksinasi juga sudah siap sudah dilatih," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)