Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek menggelar Festival Tari Klasik Tahun 2020. Festival digelar secara virtual dan akan berlangsung dari GOR SMAN 1 Trenggalek selama 2 hari mulai 28 sampai 29 November 2020.
Melalui pagelaran seni ini, Pemkab Trenggalek ingin mendorong masyarakat Trenggalek khususnya para generasi muda untuk ikut melestarikan, mencintai, dan mengembangkan keragaman seni budaya dari Trenggalek.
Festival terbagi menjadi 2 kategori, mulai dari kategori tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat dan kategori masyarakat umum. Festival Tari Klasik ini juga merupakan rangkaian kegiatan Satusfes Tahun 2020 yang sempat tertunda akibat adanya pandemi Covid-19.
Drs. Sunyoto, Kepala Disparbud Kabupaten Trenggalek mengatakan kegiatan ini merupakan kerjasama bak gayung bersambut antara Disparbud Trenggalek dengan pelestari seni tradisi, guru, pengelola sanggar tari, dan pelaku seni lainnya.
"Semangat melestarikan budaya tari klasik masih terlihat kuat. Hari ini kita membuktikan bahwa perang melawan Covid, kita masih tetap semangat menjalankan aktifitas kewajiban diantaranya melestarikan seni budaya tradisi," terang Sunyoto.
Sunyoto juga berharap Festival Tari klasik dapat terus berlanjut demi menyambung kelestarian seni budaya dari Kabupaten Trenggalek.
Ditambahkan olehnya dengan kegiatan ini sesuatu yang dianggap jadul atau jaman dulu ternyata dapat bersanding dengan yang kekinian.
Beberapa seni tari yang ditampilkan adalah seni tari khas Kabupaten Trenggalek dimana sslah satunya Turonggo Yakso.
"Turonggo Yakso sebagai seni tradisi khas Trenggalek harus kita angkat sebagai icon yang menunjukkan jati diri daerah yang berbasis kultur agraris," ungkapnya.
Sunyoto juga menyebut dalam acara hari ini terdapat setitik harapan seni budaya Trenggalek dapat terus eksis dan mengakar di tengah-tengah derasnya budaya milenial yang tengah digandrungi kaum muda. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)