Datangnya pandemi Covid-19 megakibatkan adanya era ketidakpastian di dalam kehidupan masyarakat, kondisi ini menyadarkan bahwa perubahan pada beberapa sendi kehidupan bisa terjadi dengan begitu cepat dan tidak bisa di prediksi.
Saat melakukan evaluasi 10 aksi gerakan berjarak di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini menyampaikan bahwa era ini bisa diibaratkan sebagai era abu-abu dimana kita tidak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, Selasa (4/8/2020).
"Jadi abu-abu yang saya maksud adalah pandemi Covid adalah era ketidakpastian, kita tidak bisa menebak apakah besok kita akan tetap baik-baik saja, atau besok tetap berjalan sesuai rencana, atau besok malah ada bencana baru lagi yang datang," tuturnya.
Untuk itu melalui ketahanan pangan mandiri, Novita mengajak masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ketahanan pangan ini tentunya bisa dimulai dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayur mayur konsumsi sehari-hari.
Dengan upaya ketahanan pangan seperti ini, diharapkan masyarakat bisa memulai untuk lebih mandiri mencukupi kebutuhannya dan tidak hanya berharap bantuan dari orang lain maupun Pemerintah.
"Kita sebagai manusia yang diberikan kesempatan untuk berpikir, diberikan akal, kita harus menjadikan diri kita mandiri, tidak hanya bergantung pada Pemerintah, tidak hanya bergantung pada bantuan orang lain, bantuan sosial," ungkap Novita Hardini.
Ditambahkan oleh isteri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ini, sebagai pribadi maupun masyarakat diharapkan para perempuan juga bisa membangun ketahanan pangan sendiri di rumah demi menciptakan kestabilan perekonomian di setiap rumah tangga.
"Sehingga pada era ketidakpastian ini modal besar yang harus dibutuhkan setiap manusia adalah ketahanan tubuh, ketahanan mental, ketahanan pangan, sehingga kita semua tetap semangat untuk bisa menghadapi segala tantangan yang terjadi di depan. Meskipun itu besar, meskipun itu susah, kita tetap mempersiapkan diri untuk itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Novita Hardini menyebut ketahanan pangan ini juga memiliki peran untuk pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid. Dijelaskan olehnya ada dua dimensi di dalam ketahanan pangan tersebut.
Dimensi pertama adalah bagaimana ketahanan pangan dapat mensupport perekonomian di sebuah daerah, dan yang kedua bagaimana ketahanan pangan itu bisa membuat masyarakat mempunyai kemandirian dalam mencukupi bahan-bahan pangan yang dibutuhkan setiap hari, di setiap jiwa, dan di setiap KK.
Ditambahkan oleh Ketua Dekranasda ini, dimensi pertama bagaimana ketahanan bisa mensupport perekonomian di daerah. Seperti diketahui bersama, bahwa perekonomian bisa bertumbuh seiring bergeraknya usaha lokal di daerah.
"Nah usaha lokal yang ada di setiap daerah itu kan basisnya masih lebih banyak didominasi oleh sektor pertanian. Sehingga ketika sektor pertanian ini tumbuh, ketahanan pangan ini baik, maka ekonomi lokal yang ada di daerah juga akan terbangun pelan-pelan," terangnya.
"Tidak bisa langsung, tapi di era Covid ini kita bisa merangkak pelan-pelan untuk bangun dimulai dari, kita membangun dan menggerakkan sektor pertanian dalam ekonomi lokal," lanjutnya menutup. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)