Kartu Penyangga Ekonomi (KPE) tahap pertama mulai disalurkan kepada para pejuang PAUD di Kabupaten Trenggalek yang terdampak sosial ekonomi akibat pandemi covid-19. Mendampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bunda PAUD Trenggalek Novita Hardini secara simbolis menyerahkan KPE tahap pertama bagi guru-guru PAUD di Kantor Camat Karangan, Selasa (2/6).
Bunda PAUD Novita Hardini menuturkan ditahap pertama ini KPE disalurkan kepada guru-guru PAUD dari 4 kecamatan. Sisanya nanti akan disalurkan dengan dibantu dari petugas dari Dinas Sosial dan pengurus Himpaudi untuk menyerahkan sesuai dengan data yang sudah terverifikasi.
Sesuai arahan Bupati Trenggalek, Novita Hardini juga menerangkan bahwa KPE bisa dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan kebutuhan pokok yang memang betul-betul dibutuhkan dalam keseharian setiap ibu rumah tangga. Antara lain seperti telur, beras, susu, kebutuhan-kebutuhan pokok, namun tidak diperbolehkan untuk membeli sesuatu yang tidak mendukung kualitas kesehatan tubuh seperti jajanan mengandung MSG, rokok, dan lain sebagainya.
Selaku Bunda PAUD, Novita mengaku bersyukur lewat perjuangan seluruh pihak yang terlibat kini bisa dilihat bahwa 150 lebih guru PAUD yang terdaftar bisa merasakan manfaat sebagai penerima KPE. Apalagi dari jumlah tersebut masih ada guru PAUD yang masih menerima gaji dibawah 50 ribu perbulan atau bahkan dibawah 35 ribu per bulan.
"Alhamdulilah hari ini kami bisa memberikan itu berupa KPE. Dan tentunya perlu diingat juga tidak semua Guru PAUD yang menerima KPE, karena kami betul-betul menseleksi agar upaya kami untuk bisa berlaku adil itu bisa kami wujudkan," tutur Novita Hardini.
Selain itu Novita juga menegaskan siapa saja yang sudah menerima insentif maka tidak masukkan ke dalam penerima KPE. Sehingga hari ini para guru-guru yang menerima KPE adalah guru-guru yang belum pernah mendapat atau tersentuh bantuan sosial apapun.
"Semoga dengan adanya KPE ini bisa menambah motivasi para Guru PAUD, pendidikan anak usia dini tidak hanya dibawah naungan Himpaudi tapi juga IG RA, IG TKI, kemudian TPA Diniyah itu juga lebih semangat untuk memberikan pendidikan hak pendidikan anak wajib belajar selama 9 tahun," ungkapnya.
Lebih lanjut, dengan adanya jaminan dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Bunda PAUD Novita Hardini turut mengucapkan terimakasih juga kepada Bupati Trenggalek dan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang telah memberikan bantuan KPE sebagai motivasi yang sangat dibutuhkan oleh guru-guru Paud.
"Semoga ini bisa bermanfaat untuk keseharian Guru PAUD, dan menjadi motivasi yang baik untuk guru-guru PAUD," terangnya.
Membahas pendidikan di Kabupaten Trenggalek kedepan pasca pejuang PAUD diberikan dorongan semangat lewat kartu KPE, ibu 3 orang anak ini mengatakan akan mengevaluasi apakah program daring ini betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik di seluruh Kabupaten Trenggalek. Selain itu Bunda PAUD ini menjelaskan akan mulai mengaktifkan pelaksanaan kelas physical distancing sejalan dengan guru-guru PAUD yang sudah diberikan motivasi lewat kartu KPE.
"Artinya kita tinggal mengevaluasi apakah mereka sudah mulai bergerak untuk mendatangi rumah-rumah anak didiknya dengan sistem yang baik dengan protokol kesehatan yang baik dan hak pendidikan anak tetap harus diberikan oleh para guru-guru melalui kelas physical distancing," jelas Novita Hardini Bunda PAUD Trenggalek.
Di kesempatan yang sama, Kepala Disdikpora Trenggalek, Drs.Totok Rudijanto mengatakan menghadapi pandemi ini pendidikan anak usia dini akan dilakukan dengan pola kelas physical distancing seperti yang sudah dilaksanakan oleh percontohan di Dusun Banyon Desa Widoro Kecamatan Gandusari. Mengingat dengan kondisi alam Trenggalek yang didominasi perbukitan menjadikan tidak semua wali murid dapat menjangkau pola pembelajaran daring.
"Ini akan kita lakukan pengembangan kemudian replikasi ke lembaga-lembaga PAUD yang lain bahkan nanti kita tingkatkan ke tingkat SD maupun SMP yang tidak terjangkau oleh jaringan internet maupun seluler," jelas Totok. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)