Hari Raya Idul Fitri 1441 H Ikatan Keluarga Asal Trenggalek (IKAT) kembali menggelar halal bihalal. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya rutin digelar di Pendhapa, jalinan silaturahmi IKAT dimasa pandemi covid-19 ini digelar secara online melalui teleconfrence dari ruang Smart Center, Rabu (27/5).
Tergabung dalam saluran teleconfrence halal bihalal online IKAT ini Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, Forkopimda Trenggalek, Kepala OPD, dan para diaspora asal Trenggalek yang sedang berada di berbagai daerah di Indonesia maupun yang di luar negeri. Selain itu untuk menambah kekhidmatan acara, halal bihalal kali ini juga diisi dengan tausiyah dari salah seorang ulama muda ternama Indonesia asal Yogyakarta, Gus Miftah.
Dalam sambutannya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melaporkan perkembangan penanganan covid-19 di Kabupaten Trenggalek cukup terkendali dan belum ada transmisi lokal yang berasal dari Kabupaten Trenggalek. Secara akumulatif saat ini di Kabupaten Trenggalek ada 7 kasus positif, dari 7 pasien positif ini 4 diantaranya sudah sembuh.
"Alhamdulilah kita termasuk yang kasus positifnya paling sedikit dan alhamdulilahnya lagi tidak ada penularan atau transmisi lokal di Kabupaten Trenggalek," tutur Bupati Nur Arifin.
Selain itu, Bupati muda ini menyebut banyak sekali masukan positif dan konstruktif yang disampaikan oleh para diaspora yang mengikuti halal bihalal IKAT kali ini. Baik usulan perbaikan di bidang kesehatan, birokrasi, maupun juga menyikapi persiapan menghadapi situasi tatanan kehidupan baru atau yang disebut era new normal.
"New normal itu bukan berarti kemudian kita mengabaikan protokol kesehatan, tetapi kita malah semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga kita bisa melakukan aktifitas perlahan-lahan untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi," terang Bupati Nur Arifin.
"Jadi mungkin itu intisari dari pertemuan kali ini, tapi esensinya ya halal bihalal kita meminta maaf kepada seluruh warga Trenggalek baik yang ada di Kabupaten Trenggalek maupun diluar negeri," lanjutnya melengkapi.
Sementara itu menanggapi apresiasi Wakil Gubernur Jawa Timur atas strategi Trenggalek dalam menghadapi new normal dan menjadikan Trenggalek bisa menjadi contoh pemulihan ekonomi kedepan. Bupati Nur Arifin menyebut Trenggalek memiliki potensi ke arah tersebut mengingat Trenggalek tidak menjadi episentrum covid-19 dan belum ada transmisi lokal. Sehingga Trenggalek mempunyai kesempatan untuk bisa mendeklarasikan diri menjalani tatanan kehidupan baru new normal.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan dengan adanya New Normal justru berarti semua pembatasan dilakukan, checkpoint diperketat, setiap pendatang didata. Karena sekali lagi covidnya belum hilang, resiko sakit maupun kematian juga belum hilang. Sehingga bagaimanapun new normal tidak boleh mengabaikan keselamatan jiwa dan raga masyarakat.
"Kita akan segera mewujudkan paket beberapa new normal itu tetapi sekali lagi tanpa mengorbankan keselamatan warga masyarakat Kabupaten Trenggalek, itu yang paling penting," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)