Menanggapi beragam pemberitaan mengenai tanggapan masyarakat terkait pendistribusian bantuan sosial yang diberikan Pemerintah dimasa pandemi Covid-19. Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini Nur Arifin menyampaikan bahwa masyarakat tidak hanya memiliki kebutuhan sosial, kebutuhan diperhatikan, namun juga kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang benar dan pengetahuan yang layak.
Hal itu disampaikan oleh Novita Hardini saat memimpin rapat koordinasi 10 rencana aksi gerakan berjarak di Kecamatan Suruh, Jumat (8/5). Menurut Novita Hardini beragam informasi kurang tepat yang beredar di sosial media selama ini terlebih ketika pandemi covid berlangsung. Bisa menjadi indikator yang cukup jelas bahwa masyarakat memang membutuhkan informasi dan pengetahuan yang tepat terkait proses penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah hingga sampai diterima oleh masyarakat.
Untuk itu, istri Bupati Trenggalek ini meminta agar seluruh anggota TP PKK bisa menjadi pembawa informasi yang edukatif dan benar bagi masyarakat khususnya melalui 10 Rencana Aksi Gerakan Berjarak yang baru saja dicanangkan. Sehingga kedepan diharapkan PKK bisa ikut memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memberikan pengetahuan yang layak tersebut.
"Tanggungjawab kami dari Tim Penggerak PKK untuk mengupayakan indeks kebahagiaan, indeks ketenangan, dan menurunkan indeks kecemasan warga itu kita harus upayakan," tutur Novita Hardini Ketua TP PKK Trenggalek.
.
Lebih lanjut dijelaskan olehnya opini dan emosional yang disampaikan masyarakat lewat sosial media itu hanyalah cara untuk tetap menjaga kesehatan jiwa. Kendati demikian sebenarnya masyarakat tidak sadar bahwa menjaga kesehatan jiwa yang benar adalah dengan memiliki pengetahuan yang tepat akan suatu hal, bukan dengan melampiaskan energi yang ujungnya tidak memberikan solusi sama sekali.
"Jadi pesan saya ketika ada satu berita atau satu isu yang terlihat, Tim Penggerak PKK itu bisa mengedukasi masyarakat, untuk tidak terlena dengan apa yang dilihat dulu. Jadi yang terlihat itu belum tentu benar adanya, jadi kita harus crosscheck dulu," ungkapnya.
Disamping itu wanita yang juga Ketua Dekranasda Trenggalek ini juga memberikan tips seperti disaat ketika warga masyarakat mengetahui jika ada yang kurang sesuai dari kriteria penerima bantuan sosial yang disalurkan.
Seperti misalkan terdapat seorang berusia lanjut ditanya oleh seorang warga apakah sudah menerima bantuan atau belum. Sedangkan orang tersebut mengatakan belum, sementara sesuai data penerima bantuan adalah anaknya. Maka untuk memastikan kebenaran informasi tersebut masyarakat bisa langsung melakukan kroscek melalui aparatur desa terdekat maupun melalui kanal pengaduan yang dikelola Pemerintah Kabupaten. Sehingga petugas yang ada bisa menindaklanjuti agar bisa diambil tindakan lebih lanjut.
"Artinya apa yang kita lihat ini ini harus kita kroscek dulu kebenarannya. Krosceknya bagaimana? di aparatur desa kemudian di aparatur kecamatan baru ke hotline yang tertera di Dinsos dan Kominfo," terangnya.
Lebih lanjut menurut Novita, menyebarluaskan sesuatu hal yang belum tentu kebenarannya di media sosial bukanlah sebuah tindakan yang bijak karena tidak akan ada solusi yang didapat.
"Tempat melapor yang paling baik adalah ke aparatur desa yang bertugas bukan ke sosial media, jadi apabila kita melaporkan itu ke sosial media maka kita tidak akan mendapatkan solusi apapun," tegasnya.
"Jadi agar energi ini terkuras dengan tepat dan objektif apa yang anda keluhkan itu langsung anda keluhkan ke aparatur desa," pungkasnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)