Meninjau penyaluran BLT Dana Desa di Desa Kayen dan Desa Sukowetan bersama Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi gerak cepat Desa Sukowetan yang sudah melakukan pembiayaan inovatif dalam menangani dampak sosial ekonomi akibat pandemi wabah covid-19, Rabu (6/5).
Pembiayaan inovatif ini digunakan khusus untuk membantu masyarakat miskin terdampak sosial ekonomi yang belum tersentuh sama sekali bantuan dari Pemerintah. Pembiayaan inovatif yang ada di Desa Sukowetan ini diharapkan oleh Bupati juga bisa dilakukan oleh desa-desa lain di Kabupaten Trenggalek.
Bupati menuturkan di desa ini sedikitnya ada 52% KK yang sudah tercover BLT dari Kemensos dan juga diluar BLT dari Pemerintah Provinsi sudah mengcover 52% KK. Dan yang menarik di Desa Sukowetan sumbernya tidak hanya program bantuan sosial rutin seperti PKH, BPNT, KPE dan Baznas, tetapi di desa ini juga ada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tingkat desa
Selain itu yang lebih menarik lagi Desa Sukowetan memiliki BUMDes yang CSR nya juga digunakan untuk membantu pembiayaan tanggap darurat covid-19.
"Jadi bayangkan desa punya UPZ, kemudian punya BUMDes yang sebagian keuntungannya itu dicatatkan sebagai CSR dan digunakan untuk penanganan covid," tutur Bupati Arifin.
Terkait hal itu Bupati muda ini menyampaikan bahwa Kabupaten Trenggalek telah mengikuti arahan dari Presiden Jokowi mulai dari Pemerintah Kabupaten sampai ke tingkat Pemerintah Desa dalam hal penanganan Covid-19.
Baik itu arahan mengenai transparansi, adanya layanan pengaduan hingga di tingkat desa, dan juga adanya daya kreatif dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa untuk mencari sumber pendanaan jika mendapati masyarakat miskin yang belum tersentuh bantuan dari Pemerintah seperti yang ada di Sukowetan Karangan.
"Pak Presiden mengharapkan adanya daya kreatif dari Pemerintah Kabupaten dan juga Desa untuk mencari sumber-sumber pendanaan jikalau masih ada masyarakat yang benar-benar miskin tetapi belum tercover oleh semua bansos Pusat, Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten," terang Bupati Arifin.
Dijelaskan oleh Bupati pembiayaan inovatif ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi beberapa permasalahan seperti jika menjumpai kendala saat proses verifikasi data.
"Saya terimakasih ke Mbah Lurah Sukowetan sehingga beliau sudah melalukan antisipasi jika nanti ada beberapa data yang diusulkan ke Pusdatin kemudian NIK nya invalid atau ada masyarakat yang belum mendapatkan NIK sehingga ketika diburu waktu sebenarnya mereka miskin tapi KTP belum sempat terdaftar sebagai penduduk maka sementara di cover dulu lewat sumber-sumber pendanaan yang lain," ungkapnya.
"Ini hendaknya bisa dicontoh juga oleh desa-desa yang lain jadi ada inovatif financing atau pembiayaan inovatif untuk penanganan covid ini. Terimakasih juga masyarakat yang telah berkontribusi karena ada donasi dari masyarakat juga," imbuhnya melengkapi.
Sementara itu dikesempatan yang sama Kepala Desa Sukowetan, Sururi mengatakan Pemdes Sukowetan telah berusaha maksimal dalam melakukan penanganan dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Sururi mengatakan dari UPZ Sukowetan dan donasi lain yang terkumpul saat ini telah membantu sejumlah 43 KK dengan nilai minimal 250 ribu per KK.
"Kami masih ada dana sekitar 8 juta dari CSR dan dari Bumdes kami yang akan kami gunakan untuk penanggulangan Covid-19," lanjutnya menutup. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)