Menyikapi pemberitaan salah satu akun di media sosial instagram, yang menyebutkan terdapat seorang nenek berusia 80 tahun tinggal sebatang kara, ditengah perkebunan Desa Puyung Kecamatan Pule dengan kondisi yang memperihatinkan. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meninjau langsung ke lokasi untuk melihat langsung kondisi salah satu warganya tersebut, Rabu (29/4).
Dikonfirmasi usai melihat langsung kondisi nenek tersebut, Bupati Nur Arifin mengucapkan terimakasih kepada netizen yang menginformasikan bahwa ada warga yang membutuhkan bantuan. Akan tetapi Bupati juga meminta sebelum menyebar info, agar menggali lebih dalam lagi data dan informasi sebelum disebarkan luaskan sehingga tidak menimbulkan persepsi yang kurang tepat di masyarakat.
Beberapa informasi di media sosial tersebut yang kurang sesuai dengan kondisi di lapangan salah satunya ialah mengenai nama yang disebutkan sebelumnya yakni Patiyah, padahal nama sebenarnya adalah Painah.
"Saya sebenarnya berterimakasih kepada netizen kalau ada info bahwa ada orang yang membutuhkan kemudian perlu dibantu itu saya terimakasih. Cuman sebelum menyebar info research datanya lebih jelas lagi, karena contoh disebut namanya mbah Patiyah sebenarnya namanya Mbah Painah," tutur Bupati.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Bupati juga menyebut sebenarnya Nenek Painah ini juga menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPH) yakni penerima bantuan PKH dan juga BPNT.
"Nah ini kartunya atas nama Mbah Painah," jelas Bupati sambil menunjukkan kartu penerima bantuan yang beratasnamakan Painah.
Selain itu pria yang akrab disebut Mas Ipin ini mengatakan selama ini Nenek Painah memang dibantu oleh tetangga sekitar yang tinggal berdekatan. Bahkan sewaktu di Desa Puyung ada program bantuan kambing, Nenek Painah juga menjadi salah satu penerima bantuan tersebut dan kambingnya hingga saat ini juga masih ada.
"Cuma mungkin yang sekarang perlu kita lakukan rumahnya kita akan ubin kemudian ayam masih didalam rumah nanti kita minta untuk disiapkan kandang. Kemudian kamar mandi untuk kecukupan air bersih nanti saya minta tetangga sama Pak RT mengecek nanti kita ganti galonnya untuk minum sehari-hari, untuk masak, kebutuhan air bersih," terangnya.
Dijelaskan Bupati, untuk kebutuhan bahan pokok sudah tercukupi dikarenakan Nenek Painah juga telah menerima BPNT. Ditambah lagi dengan adanya kiriman makanan dari tetangga berupa telur tempe mengingat Mbah Painah saat ini juga masih mampu untuk masak.
Kendati demikian, Bupati Nur Arifin mengaku tetap merasa kasihan dengan kondisi Nenek Painah yang hidup sebatang kara di usianya yang sudah senja. Namun langkah yang akan dilakukan selanjutnya oleh Pemerintah adalah akan menghubungi keluarga karena sebenarnya Mbah Painah masih punya anak.
"Harapan saya bisa satu KK dengan anaknya, ya masak dulu kecil Mbah Painah membesarkan anaknya begitu sekarang anaknya punya kewajiban untuk merawat Mbah Painah di usia senjanya kok malah kayak begini. Nah itu yang kami sayangkan," ungkapnya.
"Jadi saya kesatu juga terimkasih kepada yang memberi kabar, tapi yang kedua tolong lain kali kalau sebelum share infonya diperjelas sehingga tidak terkesan bahwa Pemerintah Desa lalai, atau seakan-akan tetangga sekitar tidak perduli," tegas Bupati menambahkan.
Ikut menanggapi pemberitaan di media sosial tersebut , Kepala Dinsos P3A Trenggalek, dr.Ratna Sulistyowati mengatakan bahwa berdasarkan data Dinas Sosial, Nenek Painah memang telah terdaftar sebagai penerima program PKH dan BPNT.
"Nama aslinya Mbah Painah, saat ini beliau terdaftar sebagai penerima program PKH dan juga BPNT rutin setiap bulan beliau bisa mendapatkan itu. Dan karena putranya saat ini sudah pisah rumah dan ada di kembangan makanya dibantu oleh tetangganya," jelas dr.Ratna.
dr. Ratna menjelaskan Pemkab Trenggalek saat ini memiliki beberapa kanal layanan aduan seperti LAPOR dan GERTAK. Untuk membantu sesama, Masyarakat Trenggalek dapat memanfaatkan layanan tersebut baik dengan sedekah rezeki, sedekah partisipasi, maupun sedekah informasi.
Ka Dinsos ini menyebut sedekah informasi sudah dilakukan oleh beberapa komunitas di Kabupaten Trenggalek, sehingga dengan adanya kanal layanan ini, masyarakat tidak perlu lagi mengunggah berbagai postingan yang kurang sesuai dengan fakta di lapangan. Cukup melaporkan pada kanal aduan yang dikelola oleh Pemerintah dan dengan segera petugas dari Pemkab Trenggalek akan menindaklanjuti aduan tersebut.
Sementara itu disaat yang sama, Kepala Desa Puyung, Budiono mengatakan salah satu warganya tersebut hingga saat ini rutin mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah.
"Kalau dibilang Mbah Painah itu belum pernah mendapatkan bantuan apapun, apalagi yang di medsos itu diunggah itu bahwa makanan Mbah Painah itu setengah matang itu salah. Sedangkan bahan makanan yang dari Pemerintah berupa PKH Mbah Painah sendiri rutin menerima," kata Budiono Kades Puyung.
"Saya yakin dan saya jamin selaku Kepala Desa Puyung selama enam bulan kedepan Mbah Painah tidak akan mati kelaparan," tambahnya. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)