Pemkab Trenggalek mengambil langkah antisipasi dampak ekonomi menyusul penyebaran virus Corona atau Covid-19 dengan melakukan pemantauan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan bahan penting lainnya di beberapa wilayah Kabupaten Trenggalek, Jumat (20/3). Tim pemantauan yang terdiri dari beberapa unsur sepeti Dinas Komidag, bersama dengan Dinas Kominfo, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Polres Trenggalek, Kodim 0806, dan Bulog bergerak melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, distributor, toko modern, dan beberapa apotek guna melihat secara langsung ketersediaan bahan pokok yang ada.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek, Drs.Agus Setyono saat dikonfirmasi menuturkan kegiatan pemantauan ini dilakukan guna melihat perkembangan situasi ekonomi khususnya komoditas bahan pokok di Trenggalek menyusul adanya himbauan Pemerintah tentang pencegahan penyebaran virus corona.
Terlebih himbauan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah tentang social distancing atau menjaga jarak interaksi sosial dan menghindari kerumunan masa kini sudah mulai banyak dilakukan masyarakat.
Dijelaskan olehnya dari hasil pemantauan di sejumlah pasar, distributor, dan toko modern, secara umum tidak ada lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan. "Nampaknya di Trenggalek setelah kita memantau bersama tim baik dari Polres, Kodim, Bulog, Dishub, Kominfo dan juga dari Satpol PP dan Komidag sendiri nampaknya secara umum tidak ada lonjakan kenaikan harga secara umum," jelasnya saat dikonfirmasi tim Kominfo.
Sementara itu untuk harga komoditas gula pasir yang sudah mencapai Rp.17.000 per kilo, Agus mengatakan dalam waktu dekat ada kenaikan antara 100-200 rupiah dikarenakan pabrik gula memang belum memasuki masa panen atau musim giling tebu. "Hari ini kami sudah koordinasi dengan agen besar distributor nampaknya memang ada kenaikan pembelian awal yang satu adalah gula pasir dia beli sudah Rp17.000 mungkin di pasar hari ini juga Rp17.000. Jadi mungkin dalam waktu dekat akan ada kenaikan sekitar 100 atau 200 rupiah," terangnya.
Sedangkan untuk komoditas daging sapi harganya cukup stabil di angka Rp.110.000 per kilogram nya. Secara umum ditegaskan olehnya tidak ada pergerakan pemborongan barang kebutuhan pokok di pasar maupun di distributor. "Yang kedua kedelai itu naik juga dari 72 kulakannya menjadi 76, tapi secara umum untuk . Harapan kita tidak ada pergerakan itu akibat istilahnya panic buying. Karena harga stabil dan pemborongan dari masyarakat berapa wawancara kami lakukan termasuk daging juga tetap harganya, termasuk daging ayam maupun daging sapi," tegasnya.
"Tidak ada panic buying untuk sementara ini, pemborongan bahan pokok tidak ada. Untuk masker dan hand sanitizer alkohol memang sudah kosong," pungkasnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala Gudang Bulog Karangsoko, Adi Sumasto Saputro mengatakan terkait dengan stok gula di Gudang Bulog Karangsoko Trenggalek masih kosong. Hal ini dikarenakan pabrik belum memasuki musim giling, namun stok yang ada masih bisa digunakan untuk melakukan operasi pasar. Lebih lanjut dijelaskan olehnya menjelang Bulan Ramadhan kedepan kemungkinan stok untuk gula sudah tersedia. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)