Upacara penurunan bendera pada peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke 73
didahului dengan penampilan sosiodrama berjudul "Keberangkatan".
Mengangkat tema perjuangan salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia, Jenderal
Besar Soedirman, cerita ini dibawakan oleh beberapa anggota Polres Trenggalek,
anggota Kodim 0806, dan Mahasiswa STKIP Trenggalek di halaman Pendhapa Manggala
Praja Nugraha, Jumat (17/8).
Dikisahkan, Jenderal Soedirman merasa geram dengan tindakan
Belanda yang mengingkari perjanjian Renville. Pasalnya kala itu Belanda merasa
Indonesia bukanlah suatu negara, Indonesia tak lebih dari Hindia Belanda yang
takluk dibawah kekuasaan belanda. Berbagai cara mereka lakukan untuk mencapai
tujuannya. Salah satunya adalah serangan yang disebut Agresi Belanda II.
Para pemimpin Republik Indonesia
Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ditangkap, dari sinilah Panglima Besar Jendral
Soedirman menyusun strategi perlawanan. Meski tengah didera sakit keras hingga
ditandu untuk berpindah beratus-ratus kilometer, namun Soedirman tetap berupaya
menguatkan mental prajuritnya dengan langkah perang gerilya semesta.
Bahkan saat itu istri dari Jenderal Besar ini tengah mengandung,
sebelum berangkat menuju medan perang ia berpesan kepada sang istri bahwasanya
tidak masalah ia dan prajuritnya gugur di medan perang asalkan anak cucu dan
generasi bangsa nanti bisa merasakan kemerdekaan. Dengan taktik gerilya
yang ia gencarkan, Jenderal Soedirman membuat wilayah Pulau Jawa menjadi medan
perang yang berpindah-pindah. Belanda tak sanggup meladeni perang gerilya yang
meluas dimana-mana. Tentara Republik Indonesia dan rakyat bersatu padu
melakukan perlawanan secara sporadik di berbagai wilayah Jawa. Alhasil, Belanda
menyerah karena kehabisan logistik dan akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia
sebagai negara yang utuh. Dinas Kominfo
Kab. Trenggalek